Dikatakan
bahwa pembelajaran matematika sudah diajarkan kepada anak sejak mereka masih
balita. Karena pada hakekatnya matematika itu adalah
1. Kegiatan
mencari pola
Ketika seorang balita menangis
maka sang ibu akan datang untuk menggendongnya. Dalam kondisi ini, balita memperoleh
pola bahwa balita menangis = ibu datang untuk menggendong, sehingga ketika dia
ingin sang ibu datang maka dia akan menangis.
2. Memecahkan
masalah
Seorang balita yang
ingin mengeluarkan kelereng dari sebuah mainan berbentuk balok maka dia akan
melakukan berbagai macam cara agar kelereng bisa keluar, dengan
memukul-mukulkan mainan itu sehingga kelereng dapat keluar.
3. Kegaiatan
meneliti/menyelidiki
Seorang balita akan
mengenali dunia sekelilingnya dengan berbagai cara seperti memegang atau
mengulum.
4. Kegiatan
berkomunikasi
Aksi seorang balita untuk
menunjukkan apa yang dirasakan dengan loncat-loncat, tertawa untuk
mengungkapkan rasa hatinya.
Dimensi
berpikir seorang balita (yang menekankan berpikir kongkrit) berbeda dengan
dimensi berpikir siswa sekolah menengah atas (yang bisa berpikir abstrak), hal
inilah yang menyebabkan kenapa tidak ada kalkukus bayi.
Dikatakan
bahwa pikiran manusia berdimensi-dimensi. Disini saya memahami bahwa dimensi adalah
tingkat pemikiran manusia dalam memandang sesuatu yang berbeda-beda. Hal ini
bisa dikarenakan perbedaan tingkat ilmu yang dimiliki ataupun tingkat kemampuan
pemahaman dalam memandang sesuatu. Karena perbedaan pemikiran ini, terkadang membuat
kita sulit untuk memahami pikiran orang lain yang mempunyai dimensi berpikir
yang berbeda dengan kita.
PERTANYAAN:
Dikatakan
bahwa ketika kita belum bisa memahami filsafat maka kita harus baca
berkali-kali, padahal ada kemungkinan bahwa dimensi berpikir kita yang berbeda
dengan dimensi orang yang menulis filasafat tersebut.
1. Apakah
yang harus kita lakukan? Apakah kita harus mengosongkan pikiran kita untuk mau
menerima pemikiran orang lain padahal tidak sesuai dengan keyakinan kita?
2. Apakah
memaksakan diri kita untuk terus memahami dimensi berpikir orang lain? Dan memberikan
toleransi kepada diri untuk memaklumi bahwa dimensi berpikir kita berbeda-beda?
Dimensi adalah Area pikiran dan perasaan , sedangkan Keyakinan bukan Area Dimensi
BalasHapusDimensi adalah Area pikiran dan perasaan , sedangkan Keyakinan bukan Area Dimensi
BalasHapus