Sabtu, 12 Januari 2013

ILMU DAN GURUNYA



Ilmu adalah alat yang dapat menunjukkan sesuatu itu benar atau salah. Orang yang berilmu dapat melihat suatu permasalahan dengan lebih baik, dapat melihat sesuatu yang tidak nampak bagi orang lain dan mengetahui sesuatu yang diketahui orang lain. Ilmu membuat manusia mempunyai peradaban, membuat kebijakan, dan membangun kehidupan. Orang-orang yang telah menorehkan nama besarnya dalam sejarah perjalanan hidupnya adalah orang-orang yang dipastikan berilmu. Ada kalimat bijak yang mengatakan bahwa berilmu tanpa beriman itu rapuh, beriman tanpa berilmu itu buta. Sehingga dalam iman juga tidak kalah pentingnya untuk menjaga arah berpikir kita.
Imam Al-Bukhori berkata : Iman adalah perkataan dan amalan, dan juga berkata : Saya telah bertemu dengan lebih dari seribu ulama dari seluruh penjuru, dan saya tidak menemui mereka berselisih tentang makna Iman yaitu perkataan dan amalan, bertambah dan berkurang. Iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan anggota tubuh.
Berpikir adalah cara khas manusia yang membedakannya dari makhluk lain. Hal ini senada dalam berfilsafat yaitu suatu proses olah pikir yang di dalamnya terdapat proses menterjemahkan dan diterjemahkan.
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Al Jaatsiyah 13)
Orang yang berilmu mengetahui jalan untuk sukes sedangkan iman di dalam hatinya akan menggerakkannya untuk menempuh jalan tersebut. Proses menuntut ilmu ini adalah proses yang dilakukan sampai nyawa ini lepas dari raganya. Tidak ada suatu larangan bagi kita untuk mempelajari ilmu lain di luar bidang ilmu kita. bahkan untuk ilmu agama adalah wajib untuk setiap pribadi mengetahuinya.
Ketika kita mempunyai bidang spesialis ilmu yang berbeda dengan bidang lain yang akan kita pelajari maka tidak ada alasan untuk berhenti dalam menuntut ilmu dalam bidang lain tersebut. Maka salah satu solusinya yaitu carilah ilmu kepada gurunya masing-masing. Jangan pernah berhenti menuntut ilmu agar kita terhindar dari mitos-mitos yang siap menerkam kita. Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang telah kita miliki.
PERTANYAAN:
1.      Faktor-faktor apakah yang menyebabkan manusia tidak mau berpikir?
2.      Peradaban bisa berkembang karena manusia berpikir. Kenapa manusia berpikir?

Referensi
Fath Al-Bari, 1-45
Fath Al-Bari, 1-45
WikiSyariah.com (http://www.wikisyariah.com/2011/01/iman.html) Diakses tanggal 12 Januari 2013

1 komentar: