Ilmu
adalah alat yang dapat menunjukkan sesuatu itu benar atau salah. Orang yang
berilmu dapat melihat suatu permasalahan dengan lebih baik, dapat melihat
sesuatu yang tidak nampak bagi orang lain dan mengetahui sesuatu yang diketahui
orang lain. Ilmu membuat manusia mempunyai peradaban, membuat kebijakan, dan
membangun kehidupan. Orang-orang yang telah menorehkan nama besarnya dalam
sejarah perjalanan hidupnya adalah orang-orang yang dipastikan berilmu. Ada
kalimat bijak yang mengatakan bahwa berilmu tanpa beriman itu rapuh, beriman
tanpa berilmu itu buta. Sehingga dalam iman juga tidak kalah pentingnya untuk
menjaga arah berpikir kita.
Imam
Al-Bukhori berkata : Iman adalah perkataan dan amalan, dan juga berkata : Saya
telah bertemu dengan lebih dari seribu ulama dari seluruh penjuru, dan saya
tidak menemui mereka berselisih tentang makna Iman yaitu perkataan dan amalan,
bertambah dan berkurang. Iman adalah meyakini dengan hati, mengucapkan dengan
lisan dan melaksanakan dengan anggota tubuh.
Berpikir
adalah cara khas manusia yang membedakannya dari makhluk lain. Hal ini senada
dalam berfilsafat yaitu suatu proses olah pikir yang di dalamnya terdapat
proses menterjemahkan dan diterjemahkan.
Dan Dia menundukkan untukmu apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat)
daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Al Jaatsiyah 13)
Orang
yang berilmu mengetahui jalan untuk sukes sedangkan iman di dalam hatinya akan menggerakkannya
untuk menempuh jalan tersebut. Proses menuntut ilmu ini adalah proses yang
dilakukan sampai nyawa ini lepas dari raganya. Tidak ada suatu larangan bagi
kita untuk mempelajari ilmu lain di luar bidang ilmu kita. bahkan untuk ilmu
agama adalah wajib untuk setiap pribadi mengetahuinya.
Ketika
kita mempunyai bidang spesialis ilmu yang berbeda dengan bidang lain yang akan kita
pelajari maka tidak ada alasan untuk berhenti dalam menuntut ilmu dalam bidang
lain tersebut. Maka salah satu solusinya yaitu carilah ilmu kepada gurunya masing-masing.
Jangan pernah berhenti menuntut ilmu agar kita terhindar dari mitos-mitos yang
siap menerkam kita. Jangan pernah merasa cukup dengan ilmu yang telah kita miliki.
PERTANYAAN:
1. Faktor-faktor
apakah yang menyebabkan manusia
tidak mau berpikir?
2. Peradaban
bisa berkembang karena manusia berpikir. Kenapa manusia berpikir?
Referensi
Fath Al-Bari,
1-45
Fath Al-Bari,
1-45
WikiSyariah.com
(http://www.wikisyariah.com/2011/01/iman.html) Diakses tanggal
12 Januari 2013
Sangat Ilmia... Pinter sekali kamu
BalasHapus